FluentFiction - Indonesian

Spilled Beans & Budding Bonds

FluentFiction - Indonesian

16m 44sDecember 12, 2023

Spilled Beans & Budding Bonds

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di sebuah sudut kota yang ramai, terdapat warung kopi kecil yang selalu dipenuhi oleh aroma kopi yang harum.

    In a bustling corner of the city, there was a small coffee shop always filled with the fragrant aroma of coffee.

  • Di warung itulah, cerita kita bermula.

    It's in this shop that our story begins.

  • Siti, dengan buku catatannya, duduk sendirian di meja pojok sambil menyesap kopi panasnya.

    Siti, with her notebook, sat alone at a corner table sipping her hot coffee.

  • Matahari baru saja mulai menampakkan sinarnya.

    The sun had just started to show its light.

  • Budi yang baru saja parkir sepeda motornya di depan warung, melangkah masuk dengan semangat pagi.

    Budi, who had just parked his motorbike in front of the shop, walked in with morning enthusiasm.

  • Ketika Budi sedang memesan kopi favoritnya, dia tidak sengaja bertabrakan dengan Siti yang baru bangun untuk mengisi ulang gula di mejanya.

    As Budi ordered his favorite coffee, he accidentally bumped into Siti, who had just woken up to refill the sugar at her table.

  • Kopi di tangan Siti tumpah dan membekas di atas pangkuan Budi.

    The coffee in Siti's hand spilled and left a mark on Budi's lap.

  • "Aduh, maafkan saya!

    "Oh, I'm so sorry!"

  • " pekik Siti sambil terkejut.

    exclaimed Siti, startled.

  • Budi hanya bisa tertawa kecil seraya mengelap celananya.

    Budi could only laugh softly as he wiped his pants.

  • "Tidak apa-apa, ini hanya celana.

    "It's okay, it's just pants.

  • Yang penting, kamu tidak terbakar, kan?

    The important thing is, you're not burned, right?"

  • "Siti, yang merasa sangat malu, mencoba membuat lelucon.

    Feeling very embarrassed, Siti tried to make a joke.

  • "Eh, ini harusnya bukan hanya kopi 'hangat', tapi 'hot' seperti dramanya.

    "Well, it shouldn't just be 'warm' coffee, but 'hot' like the drama."

  • "Tertawa bersama, mereka berdua mulai berkenalan.

    Laughing together, they started to get to know each other.

  • Namun, saat Siti kembali hendak duduk, kakinya tersandung kursi dan secara refleks, dia kembali menumpahkan secangkir kopi yang baru diambil Budi.

    However, as Siti tried to sit back down, she tripped over a chair and reflexively spilled another cup of coffee that Budi had just picked up.

  • "Oh tidak, lagi?

    "Oh no, again?"

  • " seru Budi sambil berdiri dan melompat ke sisi untuk menghindari aliran kopi.

    exclaimed Budi as he stood up and jumped to the side to avoid the coffee flow.

  • Siti yang panik, langsung berlari ke arah Budi untuk membersihkan celananya.

    Panicked, Siti immediately ran towards Budi to clean his pants.

  • Namun, Budi, yang ingin menghindari kejadian lain, mulai berlari keliling warung kopi yang sempit.

    But Budi, wanting to avoid another mishap, started running around the narrow coffee shop.

  • Para pengunjung warung kopi menjadi saksi kejar-kejaran yang tak terduga dan lucu antara Siti dan Budi.

    The coffee shop patrons became witnesses to the unexpected and funny chase between Siti and Budi.

  • Ada yang tertawa, ada pula yang memberikan ruang bagi kedua tokoh kita yang sedang sibuk dengan 'tarian' mereka yang tak terkoordinasi.

    Some laughed, while others made way for our two characters, who were busy with their uncoordinated 'dance'.

  • Setelah beberapa putaran, akhirnya Budi terjatuh karena tersandung tas pengunjung lain yang diletakkan di lantai.

    After a few rounds, Budi finally tripped over another visitor's bag that was left on the floor.

  • Siti yang melihatnya, segera menghentikan langkah dan menawarkan tangannya untuk membantu Budi berdiri.

    Seeing this, Siti stopped and offered her hand to help Budi up.

  • "Mungkin ini tanda bahwa saya harus sering datang ke sini untuk menciptakan lebih banyak memori, ya?

    "Maybe this is a sign that I should come here often to create more memories, huh?"

  • " kata Budi sambil tersenyum.

    said Budi with a smile.

  • Siti tertawa, "Ya, tapi mungkin tanpa tumpahan kopi kali ini.

    Siti laughed, "Yes, but maybe without the coffee spills this time."

  • "Akhir cerita, Siti dan Budi menjadi teman baik.

    In the end, Siti and Budi became good friends.

  • Mereka sering teringat akan pertemuan pertama yang kocak itu, dan warung kopi kecil itu menjadi saksi bisu pertemanan yang terjalin dari sebuah kecelakaan lucu.

    They often remembered that comical first encounter, and the small coffee shop became a silent witness to the friendship formed from a funny accident.

  • Dan setiap kali mereka bertemu, mereka selalu memilih tempat duduk yang jauh dari jalur lalu lintas kopi!

    And every time they met, they always chose seats far from the coffee traffic lane!