FluentFiction - Indonesian

Fumbling Friends & Forgiven Flubs

FluentFiction - Indonesian

17m 25sDecember 27, 2023

Fumbling Friends & Forgiven Flubs

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di sebuah sudut kota yang ramai, terdapat warung kopi kecil bernama "Kopi Ceria".

    In a bustling corner of the city, there was a small coffee shop called "Kopi Ceria."

  • Warung kopi itu selalu penuh dengan suara tawa dan cerita dari para pengunjungnya.

    The coffee shop was always filled with the sounds of laughter and stories from its visitors.

  • Di antara mereka ada tiga sahabat, Budi, Siti, dan Dewi, yang sering menghabiskan waktu di warung kopi tersebut.

    Among them were three friends, Budi, Siti, and Dewi, who often spent time in the coffee shop.

  • Pada hari itu, langit tampak mendung namun Budi, Siti, dan Dewi tetap berniat untuk bertemu di Kopi Ceria, seperti biasanya.

    On that day, the sky looked overcast, but Budi, Siti, and Dewi still intended to meet at Kopi Ceria, as usual.

  • Siti, yang dikenal sebagai gadis yang ramah dan selalu tersenyum, sampai lebih dulu.

    Siti, known as a friendly and always smiling girl, arrived first.

  • Ia memesan kopi panas kesukaannya dan memilih meja di pojok.

    She ordered her favorite hot coffee and chose a table in the corner.

  • Tidak lama kemudian, Budi datang dengan tergesa-gesa.

    Shortly after, Budi arrived in a hurry.

  • Karena terburu-buru, langkahnya menjadi tidak hati-hati.

    Because of the rush, his steps became careless.

  • Saat tiba di meja Siti, Budi yang ceroboh tidak sengaja menabrak meja dan tumpahlah kopi panas itu ke atas pangkuan Siti.

    When he arrived at Siti's table, the clumsy Budi accidentally bumped into the table, spilling the hot coffee onto Siti's lap.

  • "Aduh!

    "Ouch!"

  • " jerit Siti, terkejut dan kesakitan.

    exclaimed Siti, startled and in pain.

  • Budi panik, "Siti, maafkan aku!

    Panicked, Budi said, "Siti, I'm sorry!

  • Aku tidak sengaja!

    It was an accident!"

  • "Siti mencoba bertahan walaupun merasakan panas yang terbakar.

    Trying to endure the burning sensation, Siti remained composed.

  • Dewi yang baru saja datang segera berlari ke meja tersebut dan membantu membersihkan tumpahan kopi dari baju Siti.

    Dewi, who had just arrived, quickly ran to the table and helped clean the spilled coffee from Siti's clothes.

  • Budi dengan cepat pergi ke dapur untuk mengambil handuk dingin dan air mineral.

    Budi quickly went to the kitchen to get a cold towel and a bottle of mineral water.

  • Warung itu sejenak menjadi hening.

    The coffee shop fell silent for a moment.

  • Semua mata tertuju pada Budi dan Siti.

    All eyes were on Budi and Siti.

  • Budi dengan tangan gemetaran memberikan handuk dingin kepada Siti, sambil memohon maaf berulang kali.

    Trembling, Budi handed the cold towel to Siti, repeatedly apologizing.

  • "Benarkah kamu baik-baik saja, Siti?

    "Are you sure you're okay, Siti?"

  • " tanya Dewi dengan penuh kekhawatiran.

    asked Dewi, full of concern.

  • Siti mengangguk perlahan.

    Siti nodded slowly.

  • "Aku baik-baik saja," ujarnya, mencoba tersenyum meskipun masih merasakan perih.

    "I'm okay," she said, trying to smile despite still feeling the pain.

  • Pemilik warung kopi, yang melihat kejadian tersebut, mendekati mereka dan menawarkan segelas es kopi gratis untuk Siti, sebagai permintaan maaf atas insiden yang terjadi.

    The owner of the coffee shop, witnessing the incident, approached them and offered Siti a free glass of iced coffee as an apology for the incident.

  • Siti menerima dengan senyum, "Tidak apa-apa, Pak.

    Siti accepted with a smile, "It's okay, sir.

  • Budi sudah minta maaf, dan saya tahu itu tidak disengaja.

    Budi has apologized, and I know it was unintentional."

  • "Momen itu mengajarkan Budi suatu pelajaran penting tentang hati-hati dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain.

    That moment taught Budi an important lesson about being careful and showing concern for others.

  • Siti memperlihatkan besar hatinya dengan memaafkan Budi tanpa ragu.

    Siti showed her big heart by forgiving Budi without hesitation.

  • Dewi pun senang melihat kedua temannya akhirnya bisa tertawa lagi.

    Dewi was happy to see her two friends finally able to laugh again.

  • Hari itu diakhiri dengan tawa, obrolan hangat, dan janji untuk selalu menjaga satu sama lain, sambil menikmati es kopi yang menyegarkan.

    The day ended with laughter, warm conversation, and a promise to always look out for each other, while enjoying refreshing iced coffee.

  • Meski peristiwa tak terduga terjadi, persahabatan mereka semakin erat.

    Despite the unexpected events, their friendship grew stronger.

  • Dan Kopi Ceria, sekali lagi, menjadi saksi bisu atas ikatan persaudaraan yang terjalin dalam seporsi kopi.

    And Kopi Ceria, once again, became a silent witness to the bond of brotherhood forged over a cup of coffee.

  • Akhirnya, mereka meninggalkan warung kopi dengan pelukan dan ucapan selamat tinggal, menantikan petualangan bersama yang akan datang.

    Finally, they left the coffee shop with hugs and goodbyes, looking forward to the adventures ahead.