FluentFiction - Indonesian

Sneezes & Surprises: A Market Day Tale

FluentFiction - Indonesian

16m 31sJanuary 5, 2024

Sneezes & Surprises: A Market Day Tale

1x
0:000:00
View Mode:
  • Suatu hari yang cerah, di sebuah pasar yang ramai di kota kecil, Rudi dan Siti berjalan-jalan sambil tertawa.

    On a bright day, in a bustling market in a small town, Rudi and Siti strolled around, laughing.

  • Udara di pasar penuh dengan aroma yang menggugah selera, dan suara penjual yang memanggil-manggil pembeli berpadu menjadi lagu yang meriah.

    The air in the market was filled with appetizing aromas, and the voices of the vendors calling out to buyers blended into a joyful tune.

  • Rudi, yang merupakan seorang pembeli yang pintar, mempunyai misi khusus hari itu. Ia ingin membeli satu kilogram durian dengan harga yang murah.

    Rudi, a savvy shopper, had a special mission that day. He wanted to buy one kilogram of durian at a cheap price.

  • Mata Rudi berkilat ketika ia melihat tumpukan durian yang segar di hadapannya. Dengan semangat, ia mendekati penjual durian yang lebar senyumnya menambah semarak pasar.

    Rudi's eyes sparkled when he saw a stack of fresh durians in front of him. With enthusiasm, he approached the durian seller, whose wide smile added cheer to the market.

  • "Harga durian per kilo berapa, Pak?" tanya Rudi dengan ramah.

    "How much is the price per kilogram for durian, Sir?" Rudi asked politely.

  • "Untuk kamu, saya kasih harga spesial, seratus ribu rupiah," jawab si penjual dengan bangga.

    "For you, I'll give a special price, a hundred thousand rupiahs," the seller proudly replied.

  • Rudi, yang tidak mudah puas, memulai tawar-menawar dengan hati-hati. "Wah, pak, mahal sekali. Bagaimana kalau saya ambil dua kilo, bisa kurang tidak?"

    Not easily satisfied, Rudi began to negotiate carefully. "Wow, sir, that's quite expensive. How about if I take two kilos, could you lower the price?"

  • Sedang seru-serunya tawar-menawar, Siti yang berdiri di samping Rudi tiba-tiba merasakan gatal di hidungnya. Sebelum sempat menutup hidung, "Haa... Cihhh!" Siti bersin dengan keras, dan nasib sial, bersinannya mengarah ke tumpukan durian yang sedang ditawar oleh Rudi.

    As the negotiation heated up, Siti, who stood next to Rudi, suddenly felt an itch in her nose. Before she could cover her nose, "Achoo! Oops!" Siti sneezed loudly, and unfortunately, her sneeze landed on the pile of durians that Rudi was bargaining for.

  • Tiba-tiba suasana jadi hening, Rudi, Siti, penjual durian, dan pembeli lainnya terdiam, menatap tumpukan durian yang kini basah oleh bersin Siti.

    Suddenly, the atmosphere fell silent. Rudi, Siti, the durian seller, and other buyers stood motionless, staring at the pile of durians that were now wet from Siti's sneeze.

  • Lalu, seperti ketukan drum, penjual durian mulai tertawa terbahak-bahak, dan tak lama kemudian semua orang di pasar ikut tertawa.

    Then, like drumbeats, the durian seller burst into laughter, and soon everyone in the market joined in.

  • "Ya ampun, Siti! Kamu harus lebih hati-hati!" ujar Rudi sambil menepuk belakang temannya itu, tetapi ia juga tidak bisa menahan tawa.

    "Oh dear, Siti! You need to be more careful!" said Rudi, patting his friend on the back, but he couldn't help but laugh too.

  • Ketika tawa mereda, penjual durian berkata dengan senyum yang masih melekat di wajahnya, "Tak apa, tak apa. Ini semua jadi cerita lucu. Untuk durian yang 'istimewa' ini, saya kasih murah saja bagi kalian berdua. Tujuh puluh ribu per kilonya!"

    As the laughter subsided, the durian seller said with a smile still on his face, "It's okay, it's okay. This has become a funny story. For this 'special' durian, I'll give you a discount. Seventy thousand per kilo for both of you!"

  • Rudi dan Siti tidak percaya. Tidak hanya mereka mendapatkan durian dengan harga yang mereka inginkan, tetapi mereka juga telah memberikan seluruh pasar sebuah tawa yang membuat hari mereka lebih ceria.

    Rudi and Siti couldn't believe it. Not only did they get the durians at the price they wanted, but they also brought laughter to the entire market, making their day more cheerful.

  • Mereka berdua mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penjual durian yang baik hati dan berjalan pulang dengan durian di tangan, masih terkekeh-kekeh mengingat kejadian tadi.

    They expressed their heartfelt gratitude to the kind-hearted durian seller and walked home with the durians in hand, still chuckling at the earlier incident.

  • Dengan perut yang kenyang oleh durian dan hati yang hangat oleh tawa, Rudi dan Siti mengakhiri hari mereka yang tidak terlupakan di pasar, sebuah tempat yang penuh dengan kejutan dan keceriaan.

    With their stomachs full of durian and their hearts warmed by laughter, Rudi and Siti ended their unforgettable day in the market, a place full of surprises and joy.