Jackfruit Mix-Up: A Market Mishap!
FluentFiction - Indonesian
Jackfruit Mix-Up: A Market Mishap!
Siang itu matahari terasa begitu terik di pasar yang ramai.
On that sunny day, the sun felt scorching in the bustling market.
Andi berjalan berkeliling pasar sembari melihat-lihat karung-karung berisi buah-buahan yang segar.
Andi walked around the market, looking at the sacks filled with fresh fruits.
Dia ingin membeli sesuatu yang spesial untuk piknik keluarga di akhir pekan.
He wanted to buy something special for the family picnic over the weekend.
Di pikirannya, hanya ada satu buah yang cocok untuk acara tersebut, yakni nangka yang manis dan berdaging tebal.
In his mind, there was only one fruit suitable for the occasion, sweet and thick-fleshed jackfruit.
Tidak jauh dari situ, Siti yang merupakan sahabat Andi, sibuk memilih-milih mangga.
Not far away, Siti, Andi's friend, was busy choosing mangoes.
Siti berpaling sejenak saat mendengar suara gemuruh orang-orang yang tertawa.
Siti turned for a moment upon hearing the sound of people laughing.
Dia melihat Andi berdiri di depan sebuah gerobak buah dengan ekspresi bingung yang muncul di wajahnya.
She saw Andi standing in front of a fruit cart with a puzzled expression on his face.
Di gerobak itu juga, Budi sang penjual buah, sedang menahan tawa.
At the cart, Budi the fruit seller was also trying to hold back his laughter.
Andi, dengan semangat, mengangkat sesuatu yang ia kira adalah nangka.
Andi, with enthusiasm, picked up something he thought was a jackfruit.
Namun nyatanya, yang diraihnya adalah durian!
But in reality, what he grabbed was a durian!
Durian itu berduri tajam, sementara Andi mengira itu adalah kulit nangka yang kasar.
The durian had sharp spikes, while Andi thought it was the rough skin of a jackfruit.
"Ha-ha, bukan, Mas, itu durian, bukan nangka!
"Haha, no, Sir, that's a durian, not a jackfruit!"
" Budi tersenyum lebar sembari mencoba menjelaskan perbedaan antara kedua buah itu.
Budi smiled broadly, trying to explain the difference between the two fruits.
Kulit durian yang berduri membuat Andi terkejut dan dengan reflleks ia melempar durian itu ke udara.
The spiky skin of the durian startled Andi, and reflexively, he threw the durian into the air.
Semua orang yang berada di pasar itu menoleh ke arah mereka, tertawa melihat kejadian lucu itu.
Everyone in the market turned to look at them, laughing at the funny incident.
Durian itu jatuh kembali ke tangan Andi dengan selamat, untungnya tidak mengenai kepala atau kaki siapa pun.
The durian fell back into Andi's hands safely, luckily not hitting anyone's head or feet.
Siti tersenyum sambil menghampiri Andi, "Aku tidak pernah melihat orang yang keliru antara durian dan nangka seperti kamu," katanya sambil tertawa kecil.
Siti smiled as she approached Andi, "I've never seen anyone mistake durian for jackfruit like you," she said, laughing softly.
Andi pun akhirnya tertawa, "Aku juga baru pertama kali ini," jawabnya malu-malu.
Andi finally laughed, "This is also my first time," he answered shyly.
Budi yang masih terkekeh memberikan Andi sepotong nangka sebagai pengobat rasa malunya.
Budi, still chuckling, gave Andi a piece of jackfruit as a remedy for his embarrassment.
"Ambil saja nangka ini, agar pesta piknik kamu tetap menyenangkan," ujar Budi dengan murah hati.
"Take this jackfruit, so your picnic party remains enjoyable," said Budi generously.
Andi menerima nangka itu, dengan senyuman berterima kasih kepada Budi.
Andi accepted the jackfruit with a grateful smile.
Dia juga membeli beberapa buah durian sebagai hadiah untuk itu kebaikan Budi dan sebagai cerita yang bisa dibagi kepada keluarganya tentang petualangan seru di pasar hari itu.
He also bought some durians as a gesture of gratitude to Budi and as a story to share with his family about the amusing adventure in the market that day.
Pada akhirnya, mereka semua tertawa bersama, menikmati suasana pasar yang gaduh namun penuh dengan persahabatan dan kehangatan.
In the end, they all laughed together, enjoying the noisy but friendly and warm atmosphere of the market.
Dan bagi Andi, ia tak hanya kembali dengan buah untuk piknik keluarganya, tapi juga dengan kisah kocak yang akan diceritakannya berulang kali.
And for Andi, he not only returned with fruits for his family picnic but also with a funny story to be told repeatedly.