FluentFiction - Indonesian

Spicy Laughter: Market Stall Mischief

FluentFiction - Indonesian

17m 39sMay 2, 2024

Spicy Laughter: Market Stall Mischief

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di sebuah kota kecil bersuhu sejuk, pasar menjadi tempat berkumpulnya orang-orang setiap pagi.

    In a cool small town, the market became a gathering place for people every morning.

  • Di situlah cerita kita berawal, dengan Dewi yang selalu ceria dan Budi yang suka bercanda.

    That's where our story begins, with Dewi always cheerful and Budi who loves to joke around.

  • Dewi, seorang penjual jus buah yang dikenal akan tawa renyahnya dan Budi, pemuda penjual sambal yang selalu membuat orang tertawa dengan candaannya, berdiri bersebelahan dengan lapak mereka.

    Dewi, a fruit juice seller known for her infectious laughter, and Budi, a young man selling sambal who always makes people laugh with his jokes, stood side by side at their stalls.

  • Pada suatu hari yang cerah, Dewi memutuskan ingin membuat jus baru yang unik.

    One bright day, Dewi decided she wanted to create a unique new juice.

  • Ia ingin mencampur rasa manis dan pedas dalam satu minuman.

    She wanted to mix sweet and spicy flavors in one drink.

  • Dengan semangat, Dewi melangkah ke lapak Budi dengan ide cemerlangnya.

    With enthusiasm, Dewi stepped over to Budi's stall with her brilliant idea.

  • "Hai Budi!

    "Hi Budi!

  • Aku mau buat jus baru.

    I want to make a new juice.

  • Bolehkan aku ambil satu cabai?

    Can I take a chili?"

  • " tanya Dewi sambil tersenyum.

    Dewi asked with a smile.

  • "Tentu saja, Dewi!

    "Of course, Dewi!

  • Pilih saja cabainya sendiri.

    Just pick the chili yourself.

  • Tapi hati-hati, ada cabai super pedas yang baru saja aku dapatkan!

    But be careful, I just got some super spicy chilies!"

  • " jawab Budi dengan mata berkelip.

    replied Budi with a twinkle in his eye.

  • Dewi yang tidak terlalu mengerti tentang cabai, menyambarnya tanpa pikir panjang.

    Dewi, not really understanding about chilies, grabbed one without much thought.

  • Ia meraih salah satu cabai merah yang terlihat menggoda.

    She picked a tempting looking red chili.

  • Tanpa curiga, Dewi memotong cabai itu dan meletakkannya ke dalam blender bersama buah-buahan.

    Without suspicion, Dewi cut the chili and placed it into the blender along with the fruits.

  • Saat jus sudah siap, Dewi pun mencicipinya.

    When the juice was ready, Dewi tasted it.

  • Seketika, wajahnya merah padam, matanya berkaca-kaca dan ia mulai batuk-batuk.

    Instantly, her face turned bright red, her eyes teared up, and she began to cough.

  • Rupanya, Dewi tanpa sengaja telah memilih cabai super pedas milik Budi.

    Apparently, Dewi accidentally chose Budi's super spicy chili.

  • Budi segera menyadari kejadian itu dan terpingkal-pingkal.

    Budi quickly realized what happened and burst into laughter.

  • Ia menghampiri Dewi sambil tertawa, "Dewi, kamu memang berani!

    He approached Dewi, still laughing, "Dewi, you really are brave!

  • Itu cabai rawit super pedas yang baru kudapatkan dari petani!

    That's a super spicy bird's eye chili that I just got from the farmer!"

  • "Air mata Dewi mengalir bukan karena tingkah Budi, tetapi karena pedasnya cabai yang memarahi lidah dan tenggorokannya.

    Tears streamed down Dewi's face not because of Budi's behavior, but because of the spiciness that was punishing her tongue and throat.

  • Namun, di tengah kesulitannya, Dewi tidak bisa menahan tawa melihat Budi yang mencoba menghiburnya dengan berbagai ekspresi lucu.

    However, in the midst of her difficulty, Dewi couldn't help but laugh at Budi, who was trying to cheer her up with various comical expressions.

  • "Minumlah ini, cepat!

    "Drink this, quickly!"

  • " kata Budi seraya memberikan segelas susu.

    said Budi as he handed her a glass of milk.

  • Dewi segera menenggak susu itu dan perlahan-lahan, rasa pedas pun mulai mereda.

    Dewi quickly drank the milk and slowly, the spiciness began to subside.

  • Rasa hangat dan keramahan di pasar membuatnya cepat merasa lebih baik.

    The warmth and hospitality at the market made her feel better quickly.

  • Sejak hari itu, Dewi menjadi lebih hati-hati dalam memilih cabai, dan Budi selalu tersenyum setiap kali mengingat kejadian lucu tersebut.

    Since that day, Dewi became more careful in choosing chilies, and Budi always smiled whenever he recalled that funny incident.

  • Pasar kecil itu kembali riuh dengan tawa dan cerita, dan jus buah Dewi?

    The small market was once again lively with laughter and stories, and Dewi's fruit juice?

  • Ah, ia memutuskan untuk menghilangkan eksperimen pedas dan tetap pada rasa manis yang lezat.

    Oh, she decided to remove the spicy experiment and stick to the delicious sweet taste.

  • Seiring berlalunya waktu, Dewi dan Budi semakin dikenal sebagai duo yang menghidupkan suasana pasar dengan tawanya yang menyenangkan dan sambalnya yang berbagai rasa - asal bukan super pedas.

    As time passed, Dewi and Budi became more known as a duo who enlivened the market with their pleasant laughter and various flavored sambals - as long as they weren't super spicy.

  • Dan bagi siapa saja yang melewati lapak mereka, selalu ada cerita untuk dibawa pulang, tentang petualangan di pasar dan persahabatan yang terjalin antara penjual jus dan penjual sambal.

    And for anyone passing by their stalls, there was always a story to take home, about the adventures in the market and the friendship between the fruit juice seller and the sambal seller.