FluentFiction - Indonesian

Duck Tales: Ari's Market Misadventure

FluentFiction - Indonesian

13m 45sMay 12, 2024

Duck Tales: Ari's Market Misadventure

1x
0:000:00
View Mode:
  • Alunan musik dari pasar tradisional mengiringi langkah Ari yang bersemangat.

    The sound of music from the traditional market accompanies Ari's enthusiastic steps.

  • Matahari sudah tinggi, dan aroma rempah-rempah menggoda setiap pengunjung yang datang.

    The sun is high, and the aroma of spices entices every visitor who comes.

  • Ari, seorang pelajar yang cerdas namun terkadang ceroboh, ingin membeli bebek untuk membuat makan malam bersama teman-temannya.

    Ari, a bright but sometimes careless student, wants to buy a duck to make dinner with his friends.

  • Pasar itu ramai, pedagang berteriak-teriak menawarkan jajanan dan barang dagangannya.

    The market is bustling, traders are shouting, offering their snacks and merchandise.

  • Ari yang belum pernah membeli sendiri ayam atau bebek, merasa yakin hari itu akan berjalan dengan lancar.

    Ari, who has never bought a chicken or a duck by himself, feels confident that the day will go smoothly.

  • Ia melihat sebuah kerumunan di salah satu toko hewan.

    He sees a crowd at one of the animal shops.

  • Di toko itu, Siti, seorang pedagang yang dikenal dengan suaranya yang keras, sedang berusaha menjual ayam-ayamnya.

    At the shop, Siti, a trader known for her loud voice, is trying to sell her chickens.

  • Sementara itu, Budi yang terkenal sebagai penjual bebek, berdiri tak jauh dari situ, tersenyum melihat kliennya yang puas.

    Meanwhile, Budi, well-known as a duck seller, stands not far away, smiling as he sees his satisfied clients.

  • Ari, yang kurang pengalaman, mengira ayam yang ditawarkan Siti adalah bebek.

    Ari, with little experience, thinks that the chickens Siti is offering are ducks.

  • Tanpa banyak tanya, ia langsung menawar.

    Without many questions, he immediately bargains.

  • "Siti, aku mau bebek itu.

    "Siti, I want that duck.

  • Berapa harganya?

    How much is it?"

  • " tanya Ari sambil menunjuk ayam.

    Ari asks, pointing at the chicken.

  • Siti yang tidak menduga tanggapan Ari, tertawa keras.

    Siti, not expecting Ari's response, laughs loudly.

  • "Itu bukan bebek, Nak Ari!

    "That's not a duck, dear Ari!

  • Itu ayam!

    That's a chicken!"

  • "Ari, merasa malu, memerah padam mendengar ocehan orang-orang di pasar yang mulai tertawa.

    Ari, feeling embarrassed, blushes as he hears the market people's mocking.

  • Bebek dan ayam yang tadinya tenang, kini ikut ribut, seakan-akan merespons kekacauan yang terjadi.

    The formerly calm ducks and chickens are now making noise, as if responding to the chaos that has ensued.

  • Budi, yang melihat keributan, menghampiri Ari.

    Budi, witnessing the commotion, approaches Ari.

  • Dengan ramah, ia menunjukkan perbedaan antara bebek dan ayam.

    Gently, he shows the difference between ducks and chickens.

  • Ari, yang merasa tertolong, akhirnya belajar memilih bebek yang baik.

    Ari, feeling rescued, finally learns to choose a good duck.

  • Ia memilih satu, menawarnya, dan membawanya pergi dengan hati riang.

    He selects one, bargains for it, and happily takes it away.

  • Siti turut bahagia melihat Ari tidak jadi malu.

    Siti is also happy to see that Ari is not embarrassed.

  • Semua orang di pasar pun kembali berdagang sambil sesekali tertawa, mengingat kejadian tadi.

    Everyone in the market resumes trading while occasionally laughing, recalling the earlier incident.

  • Ari pun menyiapkan bebeknya untuk makan malam bersama teman-temannya, dan hari itu menjadi pelajaran berharga, bahwa setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar hal baru.

    Ari then prepares his duck for dinner with his friends, and that day becomes a valuable lesson, that every mistake is an opportunity to learn something new.

  • Kesibukan pasar kembali normal, dan Ari, dengan bebek di tangan, berjalan pulang sembari menikmati keramaian dan kehangatan pasar tradisional.

    The market bustle returns to normal, and Ari, with the duck in hand, walks home while enjoying the liveliness and warmth of the traditional market.

  • Makan malamnya nanti malam pasti akan sangat spesial, tidak hanya karena bebeknya, tapi karena kisah yang akan ia ceritakan.

    His dinner tonight will surely be very special, not just because of the duck, but because of the story he will tell.