FluentFiction - Indonesian

Beneath the Drizzle: A Family's Bond Rekindled

FluentFiction - Indonesian

19m 44sDecember 30, 2024

Beneath the Drizzle: A Family's Bond Rekindled

1x
0:000:00
View Mode:
  • Langit mendung menggantung di atas Candi Prambanan, memberikan suasana magis saat festival budaya tahunan menyambut tahun baru.

    The overcast sky hung above Candi Prambanan, giving a magical atmosphere as the annual cultural festival welcomed the new year.

  • Di antara riuh gembira orang-orang yang menari dan suara gamelan yang merdu, keluarga Bima berkumpul di bawah salah satu pohon besar.

    Amidst the cheerful hustle of dancing people and the melodious sound of the gamelan, Bima's family gathered under one of the large trees.

  • "Bima sudah sampai?" tanya Sari sambil menggenggam payung kecil di tangan.

    "Bima sudah sampai?" asked Sari, holding a small umbrella in hand.

  • Hujan rintik mulai turun, mengiringi udara hangat musim hujan.

    A drizzle began to fall, accompanying the warm air of the rainy season.

  • "Sudah, Sari. Aku di sini," jawab Bima dengan suara tegas namun lembut.

    "Sudah, Sari. Aku di sini," replied Bima with a firm yet gentle voice.

  • Dia mengenakan batik rapi yang dipilih khusus untuk acara kali ini.

    He wore tidy batik chosen specially for this event.

  • Sebagai anak sulung, dia merasa bertanggung jawab untuk menyatukan keluarga.

    As the eldest child, he felt responsible for uniting the family.

  • Mereka berkumpul, termasuk Dewi yang hanya berdiri dengan tatapan agak jauh.

    They gathered, including Dewi, who stood with a somewhat distant gaze.

  • Bima merasakan ada jarak di antara mereka yang belum terjembatani.

    Bima sensed there was a gap between them that had not yet been bridged.

  • "Sari, bisakah kita sebentar bicara sama Dewi?

    "Sari, bisakah kita sebentar bicara sama Dewi?

  • Aku rasa ada yang tak beres," bisik Bima ke Sari, yang langsung mengangguk setuju.

    Aku rasa ada yang tak beres," whispered Bima to Sari, who nodded in agreement.

  • Di bawah naungan pohon, dengan festival berdenyut di sekeliling mereka, Bima dan Sari mendekati Dewi.

    Under the shade of the tree, with the festival pulsating around them, Bima and Sari approached Dewi.

  • Hujan kini menjadi lebih deras, membuat suasana lebih sendu dan intim.

    The rain now fell more heavily, creating a more somber and intimate atmosphere.

  • "Dewi, apa kau baik-baik saja?

    "Dewi, apa kau baik-baik saja?

  • Aku merasa ada sesuatu yang ingin kau katakan," tanya Bima lembut, berusaha tidak terlihat memaksa.

    Aku merasa ada sesuatu yang ingin kau katakan," asked Bima gently, trying not to seem forceful.

  • Dewi menatap Bima sejenak, lalu matanya beralih ke arah keramaian festival.

    Dewi looked at Bima for a moment, then her eyes shifted towards the crowd at the festival.

  • "Apa bedanya?

    "Apa bedanya?

  • Kau selalu terlalu sibuk menjadi 'kakak yang sempurna'.

    Kau selalu terlalu sibuk menjadi 'kakak yang sempurna'.

  • Aku cuma..." Dewi terdiam, kata-katanya membeku di udara.

    Aku cuma..." Dewi paused, her words freezing in the air.

  • "Cuma apa, Dewi?" Sari memancing, dengan harapan dapat mengurai simpul di antara mereka.

    "Cuma apa, Dewi?" Sari urged, hoping to untangle the knot between them.

  • "Aku merasa tidak pernah dianggap.

    "Aku merasa tidak pernah dianggap.

  • Aku selalu di belakang bayang-bayang kalian," kata Dewi akhirnya, suaranya bergetar.

    Aku selalu di belakang bayang-bayang kalian," said Dewi finally, her voice trembling.

  • Ini adalah pertama kalinya dia berbicara terbuka tentang perasaannya.

    It was the first time she spoke openly about her feelings.

  • Bima terdiam, lalu menatap Sari.

    Bima fell silent, then looked at Sari.

  • Hati Bima terasa berat, menyadari betapa tidak adilnya selama ini.

    Bima's heart felt heavy, realizing how unfair things had been.

  • "Maaf, Dewi.

    "Maaf, Dewi.

  • Aku tidak pernah berniat menyakitimu atau mengabaikanmu.

    Aku tidak pernah berniat menyakitimu atau mengabaikanmu.

  • Aku terlalu fokus pada tanggung jawabku sampai lupa menjadi kakak yang baik untukmu," ujar Bima, tulus.

    Aku terlalu fokus pada tanggung jawabku sampai lupa menjadi kakak yang baik untukmu," Bima said, sincerely.

  • Dewi terdiam lagi, sementara Bima melanjutkan, "Mulai sekarang, aku ingin kita berjalan bersama, saling mendukung.

    Dewi was silent again, while Bima continued, "Mulai sekarang, aku ingin kita berjalan bersama, saling mendukung.

  • Bukan hanya sebagai saudara, tapi juga sahabat."

    Bukan hanya sebagai saudara, tapi juga sahabat."

  • Mata Dewi berkaca-kaca, lalu dia tersenyum kecil.

    Dewi's eyes welled up, then she smiled slightly.

  • "Baiklah. Mari kita mulai lagi," ujar Dewi, menyingkirkan rasa sakit yang selama ini dia simpan.

    "Baiklah. Mari kita mulai lagi," she said, setting aside the pain she had kept for so long.

  • Dengan itu, keluarga mereka kembali bersatu.

    With that, their family reunited.

  • Hujan pun seakan setuju, mengurangi derasnya dan menyisakan butiran lembut.

    The rain seemed to agree, easing its intensity and leaving gentle droplets.

  • Langit mulai terang dengan kilau kecil matahari muncul di balik awan, memberi harapan baru.

    The sky began to brighten with small glimmers of sunlight emerging from behind the clouds, giving new hope.

  • Bima, Sari, dan Dewi kemudian bergandengan tangan, menyatu dalam pelukan keluarga yang tulus.

    Bima, Sari, and Dewi then held hands, united in a sincere family embrace.

  • Monumen megah Prambanan menjadi saksi, diiringi lantunan musik dan aroma makanan festival, revolusi kecil dalam keluarga yang terjadi di sana.

    The majestic monument of Prambanan became a witness, accompanied by the strains of music and the scent of festival food, to the small revolution within the family that occurred there.

  • Mereka siap menyambut tahun baru dengan hati yang lebih lapang dan hubungan yang lebih erat.

    They were ready to welcome the new year with more open hearts and stronger bonds.