FluentFiction - Indonesian

A Knight to Remember: Rizal's New Year Adventure at Istana

FluentFiction - Indonesian

18m 49sDecember 30, 2024

A Knight to Remember: Rizal's New Year Adventure at Istana

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di Istana Ubud, malam itu begitu gemerlap.

    At Istana Ubud, the night was so sparkling.

  • Lampu-lampu berwarna-warni menerangi setiap sudut, menciptakan suasana magis.

    Colorful lights illuminated every corner, creating a magical atmosphere.

  • Musik gamelan mengalun merdu, menyatukan semua tamu dalam satu harmoni yang indah.

    The gamelan music played melodiously, uniting all guests in one beautiful harmony.

  • Di tengah riuhnya suasana tahun baru, Rizal berdiri dengan canggung.

    In the midst of the bustling New Year atmosphere, Rizal stood awkwardly.

  • Ia mengenakan baju zirah ksatria abad pertengahan yang anehnya tidak cocok, dengan bagian bawah dan atas tidak serasi.

    He was wearing medieval knight armor that oddly didn't match, with the bottom and top not in harmony.

  • Baju itu dipinjam dari teater tempat ia berlatih.

    The outfit was borrowed from the theater where he practiced.

  • Wulan, sahabat baiknya, melihat Rizal dari kejauhan.

    Wulan, his good friend, saw Rizal from a distance.

  • Ia tersenyum kecil, sadar bahwa Rizal sedang berada dalam kesulitan.

    She smiled slightly, aware that Rizal was in a bit of trouble.

  • "Rizal, kamu terlihat... unik sekali malam ini," ujarnya sambil mencoba menahan tawa.

    "Rizal, you look... very unique tonight," she said, trying to hold back a laugh.

  • "Aku tahu, Wulan. Ini memalukan. Tapi aku berusaha berpura-pura ini adalah pernyataan mode avant-garde," jawab Rizal dengan sedikit putus asa.

    "I know, Wulan. It's embarrassing. But I'm trying to pretend this is an avant-garde fashion statement," Rizal replied with a bit of desperation.

  • Di sisi lain ruangan, Bimo, tuan rumah yang menawan namun kadang tidak sadar apa yang terjadi, sibuk melayani tamu-tamu penting.

    On the other side of the room, Bimo, the charming host who sometimes isn't aware of what's happening, was busy attending to important guests.

  • Ketika melihat Rizal, ia tersenyum lebar.

    When he saw Rizal, he smiled broadly.

  • "Ah, Rizal! Betapa kreatifnya kostummu! Kamu membuat malam ini lebih hidup," ujar Bimo sambil menepuk punggung Rizal.

    "Ah, Rizal! How creative your costume is! You are making the night more lively," said Bimo, patting Rizal's back.

  • Namun, perhatian yang tak diharapkan segera menghampiri Rizal ketika seorang tamu senior, yang dikenal dengan kesenangannya pada pertunjukan klasik, mendekat.

    However, the unwanted attention soon approached Rizal when a senior guest, known for his fondness for classic performances, came closer.

  • "Luar biasa! Apakah kita akan menyaksikan adu pedang malam ini?" katanya antusias.

    "Extraordinary! Are we going to witness a sword fight tonight?" he said enthusiastically.

  • Wulan, menyadari bahaya yang semakin dekat, segera berpikir cepat.

    Wulan, realizing the approaching danger, quickly thought on her feet.

  • "Ah, Pak! Ini bukan adu pedang biasa. Ini adalah parodi komedi masa kini," seru Wulan sambil tersenyum lebar.

    "Ah, Sir! This is not just a sword fight. This is a modern comedy parody," exclaimed Wulan with a broad smile.

  • "Rizal adalah bintang kita malam ini!"

    "Rizal is our star tonight!"

  • Dengan lihainya, Wulan mengubah suasana tegang menjadi hiburan yang ringan.

    With skill, Wulan turned the tense atmosphere into light entertainment.

  • Rizal, meskipun gugup, mengikuti alur yang Wulan ciptakan.

    Rizal, although nervous, followed the flow that Wulan created.

  • Dengan gaya konyol mereka berpantomim, memainkan duel seolah-olah itu sengaja didesain untuk mengocok perut para tamu.

    With their silly pantomime style, they enacted a duel as if it were intentionally designed to tickle the guests' funny bones.

  • Tawa pecah di seluruh ruangan.

    Laughter erupted throughout the room.

  • Bahkan tamu senior akhirnya ikut tertawa terpingkal-pingkal.

    Even the senior guest ended up laughing out loud.

  • Rizal, meskipun berkeringat dingin di balik zirahnya, merasa lega.

    Rizal, despite sweating cold behind his armor, felt relieved.

  • Ketika perhatian beralih ke pertunjukan lain, Wulan menarik Rizal keluar dari sorotan.

    When the attention shifted to another performance, Wulan pulled Rizal out of the spotlight.

  • Di luar, di bawah sinar rembulan Bali yang hangat, Rizal bernapas lega.

    Outside, under the warm Bali moonlight, Rizal breathed a sigh of relief.

  • "Terima kasih, Wulan. Kamu benar-benar menyelamatkanku," katanya sambil tersenyum hangat.

    "Thank you, Wulan. You really saved me," he said with a warm smile.

  • "Tidak masalah, Rizal. Kamu adalah orang yang unik. Dan malam ini, kamu mengingatkan kita semua bahwa menjadi berbeda itu menyenangkan," jawab Wulan sambil memeluk sahabatnya.

    "No problem, Rizal. You are a unique person. And tonight, you reminded us all that being different is fun," replied Wulan, hugging her friend.

  • Rizal merasakan kelegaan dan pelajaran berharga.

    Rizal felt relief and a valuable lesson.

  • Dari malam itu, ia mengerti bahwa menjadi dirinya sendiri adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan.

    From that night, he understood that being himself was the best thing he could do.

  • Malam itu pun menjadi salah satu kenangan tak terlupakan baginya, menutup tahun dengan cara yang tidak biasa namun penuh makna.

    That night became one of the unforgettable memories for him, closing the year in an unusual but meaningful way.