FluentFiction - Indonesian

Journey to Kampung Air: Discovering Roots Over Water

FluentFiction - Indonesian

18m 27sJanuary 11, 2025

Journey to Kampung Air: Discovering Roots Over Water

1x
0:000:00
View Mode:
  • Di sudut Kalimantan Selatan, terdapat sebuah desa unik bernama Kampung Air.

    In a corner of Kalimantan Selatan, there is a unique village called Kampung Air.

  • Desa ini tidak seperti desa lainnya.

    This village is unlike any other.

  • Rumah-rumahnya berdiri tegak di atas air, tersambung oleh jembatan-jembatan kayu sempit.

    Its houses stand upright over water, connected by narrow wooden bridges.

  • Ayu, seorang siswi SMA yang mencintai sejarah dan kebudayaan, menerima tugas sekolah untuk menjelajahi warisan budayanya.

    Ayu, a high school student who loves history and culture, received a school assignment to explore her cultural heritage.

  • Musim hujan baru saja dimulai ketika Ayu memutuskan untuk mengunjungi Kampung Air.

    The rainy season had just begun when Ayu decided to visit Kampung Air.

  • Bersama dengan Rizal, temannya yang gemar fotografi, dan Lila, sahabat terbaik yang meskipun skeptis, selalu mendukung langkah Ayu.

    Accompanied by Rizal, her photography-loving friend, and Lila, her best friend who, although skeptical, always supports Ayu's ventures.

  • Di bawah langit kelabu yang menggantung berat dengan awan hujan, mereka bertiga menaiki perahu kecil menuju desa.

    Under a gray sky heavy with rain clouds, the three of them boarded a small boat heading towards the village.

  • "Aku ingin mengabadikan keindahan desa ini," kata Rizal, kamera tergantung di leher.

    "I want to capture the beauty of this village," said Rizal, his camera hanging around his neck.

  • Lila mengangguk sembari memegang erat tas pelindung air miliknya, "Jangan sampai kamera basah, ya.

    Lila nodded while holding tightly onto her waterproof bag, "Make sure the camera doesn't get wet, okay."

  • "Ayu duduk diam, memandang rumah-rumah kayu yang berwarna-warni.

    Ayu sat quietly, gazing at the colorful wooden houses.

  • Setiap rumah berdiri di atas tiang, berderap di atas air yang tenang.

    Each house stood on stilts, poised over the calm water.

  • Dia merasa senang, tetapi juga sedikit gugup.

    She felt happy, yet a bit nervous.

  • "Apa aku benar-benar bisa memahami budaya yang kaya ini?

    "Can I really understand this rich culture?"

  • " pikirnya.

    she wondered.

  • Seiring mereka menyusuri jembatan kayu, senyum hangat penduduk menyambut.

    As they walked along the wooden bridge, warm smiles from the residents greeted them.

  • Ayu berhenti di sebuah warung kecil.

    Ayu stopped at a small shop.

  • Seorang wanita tua menyuguhkan teh hangat dan kue-kue tradisional.

    An old woman offered them warm tea and traditional cakes.

  • Sambil menikmati suguhan, Ayu mendengarkan cerita tentang asal-usul Kampung Air.

    While enjoying the treats, Ayu listened to stories about the origins of Kampung Air.

  • “Hujan adalah bagian dari hidup di sini,” kata wanita tua itu.

    "Rain is a part of life here," the old woman said.

  • “Seperti air yang mendukung desa ini, begitu pula hujan mendukung kehidupan kita.

    "Just like the water that supports this village, so does the rain support our lives."

  • ”Saat mereka beranjak pergi, hujan mulai turun, deras.

    As they were about to leave, the rain started to pour down heavily.

  • Rombongan kecil ini seketika berlarian mencari tempat berlindung.

    The small group immediately ran to find shelter.

  • Mereka menemukan sebuah awning kecil, cukup untuk melindungi mereka dari hujan.

    They found a small awning, just enough to protect them from the rain.

  • “Hujan kali ini sangat deras!

    "This rain is really heavy!"

  • ” seru Lila agak berseloroh.

    Lila exclaimed, somewhat jokingly.

  • Rizal berusaha menutupi kamera dengan jaketnya sambil tetap memotret keindahan sesaat di bawah hujan.

    Rizal tried to cover his camera with his jacket while still photographing the momentary beauty under the rain.

  • Dalam perlindungan sederhana itu, Ayu merasakan sesuatu yang mendalam.

    In that simple shelter, Ayu felt something profound.

  • Dia melihat sekeliling, menyadari kebersamaan mereka adalah bagian dari perjalanan mengenal diri dan budaya.

    She looked around, realizing their togetherness was part of a journey to understand herself and the culture.

  • “Mungkin, memahami budaya bukan soal meraih semua pengetahuan,” pikirnya, “tapi justru menikmati setiap momen kecil yang berbagi cerita dan kebersamaan.

    "Maybe, understanding culture isn't about acquiring all knowledge," she thought, "but rather enjoying every little moment that shares stories and togetherness."

  • ”Hujan tak kunjung reda, namun Ayu tak lagi merasa bimbang.

    The rain didn't let up, but Ayu no longer felt uncertain.

  • Dia menemukan koneksi yang dicarinya—melalui senyum warga, cerita yang dibagikan, dan kebersamaan yang menghangatkan hari.

    She found the connection she was looking for—through the smiles of the locals, the stories shared, and the bond that warmed the day.

  • Dengan hati yang berseri-seri, Ayu merasa lebih dekat dengan akarnya.

    With a beaming heart, Ayu felt closer to her roots.

  • Ketika mereka akhirnya pulang, Ayu tahu apa yang akan ditulisnya.

    When they finally returned, Ayu knew what she would write.

  • Ini bukan sekadar tentang Kampung Air, tapi cerita perjalanan dan persahabatan.

    It wasn’t just about Kampung Air, but a tale of journey and friendship.

  • Tugas sekolah akan sempurna bukan karena data yang lengkap, tetapi karena pengalaman yang mendalam dan ikatan yang terjalin.

    The school assignment would be perfect not because of complete data, but because of the deep experiences and bonds formed.