FluentFiction - Indonesian

Raindrops and Resilience: Rina's Lesson on Balance

FluentFiction - Indonesian

18m 10sJanuary 26, 2025

Raindrops and Resilience: Rina's Lesson on Balance

1x
0:000:00
View Mode:
  • Hari itu, di sebuah kantor di Jakarta, suasana sibuk terasa di setiap sudut.

    That day, in an office in Jakarta, a busy atmosphere was felt in every corner.

  • Hujan deras mengguyur kota, menyelimuti kaca jendela besar dengan titik-titik air.

    Heavy rain poured over the city, covering the large window panes with droplets of water.

  • Suara guntur terdengar samar di kejauhan, menambah suasana dramatis di dalam ruang rapat.

    The sound of thunder could be faintly heard in the distance, adding to the dramatic atmosphere inside the meeting room.

  • Rina duduk di ujung meja, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang mulai menyerang kepalanya.

    Rina sat at the end of the table, trying to hide the pain that was starting to attack her head.

  • Sejak pagi, Rina merasakan gejala awal migrain, tetapi dia berharap dapat mengatasi perasaan itu.

    Since morning, Rina had been feeling the early symptoms of a migraine, but she hoped to overcome the feeling.

  • Ini adalah pertemuan penting bagi Rina.

    This was an important meeting for Rina.

  • Dia ingin membuktikan bahwa dia bisa diandalkan.

    She wanted to prove that she could be reliable.

  • Di sisi lain meja, Ardi, manajer berpengalaman, memimpin pertemuan.

    On the other side of the table, Ardi, an experienced manager, led the meeting.

  • Dia dikenal bijaksana dan tegas.

    He was known for being wise and firm.

  • Rina sangat menghormatinya dan ingin membuat Ardi terkesan dengan ide-idenya.

    Rina respected him greatly and wanted to impress Ardi with her ideas.

  • Saat diskusi semakin mendalam, migrain Rina semakin memburuk.

    As the discussion deepened, Rina's migraine worsened.

  • Pandangannya mulai kabur dan suara-suara di ruangan tampak teredam.

    Her vision became blurred, and the voices in the room seemed muffled.

  • Namun, dia terus berusaha berkonsentrasi.

    However, she continued trying to concentrate.

  • Keringat dingin mengucur perlahan di dahi Rina.

    Cold sweat slowly dripped on Rina's forehead.

  • Dalam hatinya, ia bertanya-tanya harus memilih antara tetap diam dalam kesakitan atau mengakui kelemahannya kepada Ardi.

    In her heart, she wondered whether she should remain silent in pain or admit her weakness to Ardi.

  • Tiba-tiba, saat diskusi mencapai titik penting, sebuah ide muncul di kepala Rina.

    Suddenly, as the discussion reached a critical point, an idea popped into Rina's head.

  • Ini adalah momen krusial.

    This was a crucial moment.

  • Dengan susah payah, Rina mengangkat tangan dan berbicara.

    With great difficulty, Rina raised her hand and spoke.

  • Suaranya sedikit bergetar, tetapi idenya jelas dan tepat sasaran.

    Her voice trembled slightly, but her idea was clear and to the point.

  • Semua mata tertuju padanya, termasuk Ardi.

    All eyes were on her, including Ardi's.

  • Ardi tersenyum, menandakan apresiasi.

    Ardi smiled, indicating appreciation.

  • "Itu ide yang sangat bagus, Rina.

    "That's a very good idea, Rina.

  • Terima kasih atas kontribusimu," katanya.

    Thank you for your contribution," he said.

  • Namun, tatapan Ardi beralih menjadi lebih khawatir ketika melihat ekspresi lelah Rina.

    However, Ardi's gaze became more concerned when he saw Rina's tired expression.

  • "Kamu baik-baik saja?

    "Are you okay?"

  • "Rina akhirnya mengakui masalahnya.

    Rina finally admitted her problem.

  • "Saya mengalami migrain, Pak.

    "I'm having a migraine, Sir.

  • Tapi saya tidak ingin melewatkan pertemuan ini.

    But I didn’t want to miss this meeting."

  • "Ardi mengangguk dengan pengertian.

    Ardi nodded understandingly.

  • "Kesehatanmu lebih penting.

    "Your health is more important.

  • Saya sangat menghargai usahamu.

    I really appreciate your effort.

  • Sekarang, lebih baik kamu istirahat.

    Now, it's better for you to rest."

  • "Setelah pertemuan usai, Ardi mendekati Rina dan memberikan beberapa nasihat.

    After the meeting ended, Ardi approached Rina and gave her some advice.

  • "Keseimbangan itu penting.

    "Balance is important.

  • Jangan terlalu memaksakan diri.

    Don’t push yourself too hard.

  • Apa yang kamu lakukan hari ini sudah membuktikan banyak hal tentang kemampuanmu.

    What you did today already proved a lot about your capabilities."

  • "Rina tersenyum lemah, merasa lega sekaligus bersyukur.

    Rina gave a weak smile, feeling both relieved and grateful.

  • Dia belajar bahwa meskipun ambisi penting, menjaga kesehatan juga merupakan prioritas utama.

    She learned that while ambition is important, taking care of her health is also a top priority.

  • Ardi menawarkan dukungan, dan Rina tahu dia tidak sendiri dalam perjalanan kariernya.

    Ardi offered support, and Rina knew she was not alone on her career journey.

  • Hujan masih mengguyur kota, tapi hati Rina terasa lebih ringan.

    The rain was still pouring over the city, but Rina's heart felt lighter.

  • Di balik awan gelap, ada pelajaran berharga tentang merawat diri dan menghargai kesehatan.

    Behind the dark clouds, there was a valuable lesson about self-care and valuing health.

  • Dengan bimbingan Ardi, Rina yakin bisa mencapai impiannya sambil menjaga kesehatannya sendiri.

    With Ardi's guidance, Rina was confident she could achieve her dreams while maintaining her own health.