FluentFiction - Indonesian

Rizki's Journey: Embracing Tradition at Jargon Market

FluentFiction - Indonesian

16m 12sMarch 25, 2025
Checking access...

Loading audio...

Rizki's Journey: Embracing Tradition at Jargon Market

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Hujan turun rintik di atas Jargon Market.

    The rain drizzled down on Jargon Market.

  • Awan-awan abu-abu menari pelan di langit.

    Gray clouds danced slowly in the sky.

  • Udara lembap perfumed dengan aroma rempah-rempah.

    The humid air was perfumed with the aroma of spices.

  • Para penjual berusaha menarik pembeli dengan teriakan menawarkan dagangan.

    The vendors were trying to attract buyers by shouting out their wares.

  • Suasana pasar begitu meriah dan ramai, penuh warna-warni dari tenda-tenda dan barang dagangan.

    The market atmosphere was so lively and bustling, full of colors from the tents and goods being sold.

  • Rizki berdiri di tengah keramaian.

    Rizki stood in the midst of the crowd.

  • Matanya menelusuri kerumunan, mencari stand yang menjual camilan tradisional.

    His eyes scanned the throng, searching for a stand selling traditional snacks.

  • Nyepi sudah dekat, dan ia bertekad membawakan makanan terbaik untuk keluarganya.

    Nyepi was approaching, and he was determined to bring the best food to his family.

  • Namun, keramaian dan sempitnya ruang membuatnya gugup.

    However, the crowd and the cramped space made him nervous.

  • Rizki menghela napas dalam-dalam, menenangkan diri.

    Rizki took a deep breath, calming himself.

  • “Rizki!” Sari muncul dengan senyumnya yang ramah.

    “Rizki!” Sari appeared with her friendly smile.

  • “Ayolah, kita cari kue-kue tradisional. Aku tahu tempatnya!”

    “Come on, let's find traditional cakes. I know the place!”

  • Sari, dengan gayanya yang ceria, menuntun Rizki melalui kerumunan.

    Sari, with her cheerful demeanor, guided Rizki through the crowd.

  • Dia seakan memiliki energi yang tak ada habisnya, tertawa dan menyapa para penjual seolah-olah mereka adalah kenalan lama.

    She seemed to have endless energy, laughing and greeting the vendors as if they were old acquaintances.

  • Rizki merasa bersyukur memilikinya di sini.

    Rizki felt grateful to have her here.

  • Selain membantu, Sari juga mengingatkannya untuk menikmati momen ini.

    Besides helping, Sari also reminded him to enjoy this moment.

  • Mereka sampai di sebuah stand yang dikenal menjual kue lapis legit terbaik.

    They arrived at a stand known for selling the best kue lapis legit.

  • Sayangnya, antrian panjang sudah terbentuk.

    Unfortunately, a long queue had already formed.

  • Orang-orang berdesak-desakan, dan persediaan terlihat semakin menipis.

    People were crowding, and the stock looked increasingly depleted.

  • Sari menatap Rizki, matanya memberi isyarat untuk tetap optimis.

    Sari looked at Rizki, her eyes signaling him to stay optimistic.

  • “Tunggu di sini,” kata Rizki.

    “Wait here,” said Rizki.

  • Ia mendekati penjual dan mulai berbicara.

    He approached the vendor and started talking.

  • Dia bercerita tentang tradisi Nyepi keluarganya, betapa pentingnya kue-kue ini untuk menyatukan mereka di hari yang suci.

    He spoke about his family's Nyepi tradition, how important these cakes were for bringing them together on this sacred day.

  • Penjual mendengarkannya dengan penuh perhatian, tersentuh oleh kata-kata Rizki.

    The vendor listened attentively, touched by Rizki's words.

  • Akhirnya, penjual setuju untuk menyimpan sedikit persediaan kue bagi Rizki.

    Finally, the vendor agreed to reserve a small stock of cakes for Rizki.

  • Dengan senyum lega, Rizki kembali ke tempat Sari.

    With a relieved smile, Rizki returned to Sari.

  • “Kita berhasil!” serunya, mengangkat bungkusan berharga itu.

    “We did it!” he exclaimed, lifting the precious package.

  • Sari memeluknya erat, ikut merayakan kesuksesan kecil ini.

    Sari hugged him tightly, celebrating this small success with him.

  • Mereka berjalan keluar dari pasar, melewati genangan air dan angin yang berhembus lembut.

    They walked out of the market, passing puddles and a gentle breeze.

  • Hati Rizki terasa ringan.

    Rizki's heart felt light.

  • Ia menyadari, tak hanya berkat kue-kue itu, tetapi juga karena keberadaan Sari.

    He realized it wasn't just because of the cakes, but also because of Sari's presence.

  • Kebersamaan dan dukungan menjadikannya lebih kuat.

    Togetherness and support made him stronger.

  • Perjalanan pulang membuat Rizki teringat betapa pentingnya tradisi dan keluarga.

    The journey home reminded Rizki of how important tradition and family are.

  • Apa gunanya hidup di kota besar tanpa bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta?

    What is the point of living in a big city if you can't share happiness with loved ones?

  • Dengan hati penuh syukur, Rizki merasa lebih dekat dengan akarnya, siap merayakan Nyepi dengan penuh makna.

    With a heart full of gratitude, Rizki felt closer to his roots, ready to celebrate Nyepi with deep meaning.