FluentFiction - Indonesian

Breath of Adventure: A Journey Beyond Limits at Bromo

FluentFiction - Indonesian

17m 15sNovember 5, 2025
Checking access...

Loading audio...

Breath of Adventure: A Journey Beyond Limits at Bromo

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Langit di atas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berwarna biru muda.

    The sky above Taman Nasional Bromo Tengger Semeru is light blue.

  • Hembusan angin membawa aroma tanah pegunungan yang basah.

    The breeze carries the scent of damp mountain soil.

  • Suasana itu adalah impian bagi Rizal dan Ayu, dua sahabat lama yang menggemari petualangan di alam bebas.

    This atmosphere is a dream for Rizal and Ayu, two old friends who love adventures in the outdoors.

  • Rizal, seorang fotografer amatir yang bersemangat, sangat bertekad untuk menangkap keindahan matahari terbit di atas Gunung Bromo.

    Rizal, an enthusiastic amateur photographer, is determined to capture the beauty of the sunrise over Gunung Bromo.

  • Sementara itu, Ayu berencana untuk mengumpulkan sampel tanaman langka di ketinggian.

    Meanwhile, Ayu plans to collect samples of rare plants at high altitude.

  • Mereka berdua memulai perjalanan dari desa Cemoro Lawang, bergegas melewati jalan berbatu menuju kawah Bromo.

    They both start their journey from the village of Cemoro Lawang, hurrying along the rocky path towards the Bromo crater.

  • Seiring perjalanan naik, napas Rizal mulai tersengal.

    As they climb higher, Rizal's breath starts to become labored.

  • Ia berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam.

    He pauses for a moment, taking a deep breath.

  • "Apakah kamu baik-baik saja, Rizal?

    "Are you okay, Rizal?"

  • " tanya Ayu khawatir.

    asks Ayu, concerned.

  • Rizal mengangguk, mencoba tersenyum.

    Rizal nods, trying to smile.

  • "Aku baik-baik saja, yuk lanjutkan.

    "I'm okay, let's keep going."

  • "Tetapi, semakin tinggi mereka mendaki, semakin sulit Rizal bernapas.

    However, the higher they climb, the harder it becomes for Rizal to breathe.

  • Dia mengingat kenangan masa kecilnya saat serangan asma menyerang tanpa peringatan.

    He recalls his childhood memories when asthma attacks struck without warning.

  • Hati kecilnya mulai meragukan apakah kali ini dia bisa mengatasinya.

    His heart begins to doubt whether this time he can overcome it.

  • Pagi menjelang, warna keemasan mulai muncul di cakrawala.

    Morning approaches, and golden hues start appearing on the horizon.

  • "Kita harus cepat," kata Rizal lirih, tetapi nafasku semakin berat.

    "We must hurry," Rizal says faintly, but his breath becomes heavier.

  • Ayu mengamati sekeliling, mencoba menemukan sesuatu yang bisa membantu temannya.

    Ayu observes her surroundings, trying to find something that could help her friend.

  • Lalu dia ingat cerita penduduk lokal tentang ramuan herbal yang bisa meredakan sesak napas.

    Then she remembers the local people's stories about herbal remedies that can relieve breathing difficulties.

  • Dengan cepat, Ayu menemukan sebatang tanaman di dekat mereka.

    Quickly, Ayu finds a plant near them.

  • "Ini, coba ini," ujarnya sambil menyerahkan daun-daunan kepada Rizal.

    "Here, try this," she says, handing the leaves to Rizal.

  • Rizal ragu-ragu, namun ketidakberdayaan memaksanya mencoba.

    Rizal hesitates, but his helplessness forces him to try.

  • Dengan perlahan, dia mengunyahnya, berharap yang terbaik.

    Slowly, he chews it, hoping for the best.

  • Keajaiban terjadi.

    A miracle happens.

  • Napas Rizal perlahan menjadi teratur.

    Rizal's breathing gradually becomes regular.

  • Ia tersenyum kepada Ayu, penuh rasa terima kasih.

    He smiles at Ayu, full of gratitude.

  • "Ayu, kamu penyelamatku.

    "Ayu, you’re my savior."

  • "Matahari terbit di ufuk timur, memancar indah di atas puncak Bromo.

    The sun rises in the eastern sky, radiating beautifully over the peak of Bromo.

  • Rizal segera mengangkat kameranya, dan dengan satu jepretan, dia menangkap gambar yang selama ini ia impikan.

    Rizal quickly raises his camera, and with one click, he captures the image he has always dreamed of.

  • Perjalanan mereka hari itu bukan hanya soal menangkap keindahan alam atau meneliti tanaman, tetapi juga tentang saling mendukung dan menjaga satu sama lain.

    Their journey that day was not just about capturing the beauty of nature or researching plants, but also about supporting and caring for each other.

  • Rizal kini memahami pentingnya menerima bantuan, sementara Ayu mengerti bahwa kebersamaan dan saling membantu membuat segalanya lebih mungkin.

    Rizal now understands the importance of accepting help, while Ayu learns that togetherness and mutual support make everything more possible.

  • Ketika sinar mentari menghangatkan wajah mereka, dua sahabat itu berdiri berdampingan, memandang cakrawala dengan hati penuh kebanggaan dan rasa syukur.

    As the sunlight warms their faces, the two friends stand side by side, looking at the horizon with hearts full of pride and gratitude.

  • Mereka tahu, ini bukan akhir, melainkan awal dari banyak petualangan lagi.

    They know this is not the end, but the beginning of many more adventures.